Program Studi Pendidikan Fisika menyelenggarakan kuliah umum dengan tema "Literasi Sains Lingkungan: Peran Pendidik dalam Membangun Generasi Peduli Bumi, Mengatasi Krisis Iklim & Energi" pada Rabu, 21 Agustus 2025. Kegiatan ini menghadirkan Muhammad Andi, S.Pd selaku Co-Founder of Climate Change, Conservation and Educational Project (CEP) sebagai narasumber utama.
Acara dibuka secara resmi oleh Koordinator Program Studi Pendidikan Fisika, Bapak Pri Ariadi Cahya Dinata, S.Pd., M.Pd yang menyampaikan pentingnya literasi sains lingkungan bagi calon pendidik fisika. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa sebagai calon guru fisika, mahasiswa perlu memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu lingkungan dan perubahan iklim yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran.
"Pendidikan fisika memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran lingkungan generasi muda. Melalui pemahaman konsep-konsep fisika, kita dapat menjelaskan fenomena perubahan iklim dan mendorong solusi berbasis sains," ungkap bapak Pri Ariadi dalam kata sambutannya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Ibu Dr. Fendahapsari Singgih Sendayu, S.Pd., M.Pd yang mengapresiasi inisiatif program studi dalam mengangkat tema yang sangat relevan dengan tantangan global saat ini. Beliau menyampaikan dukungan penuh fakultas terhadap pengembangan kompetensi mahasiswa dalam bidang literasi sains lingkungan.
"Krisis iklim dan energi merupakan tantangan nyata yang harus dihadapi generasi mendatang. Sebagai institusi pendidikan, kita memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan calon pendidik yang tidak hanya menguasai materi, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan," tegas Dr. Fendahapsari.
Narasumber Muhammad Andi, S.Pd dalam paparannya menjelaskan berbagai strategi praktis yang dapat diterapkan pendidik dalam mengintegrasikan literasi sains lingkungan ke dalam pembelajaran fisika. Sebagai Co-Founder CEP, beliau membagikan pengalaman nyata dalam menjalankan berbagai proyek konservasi dan edukasi perubahan iklim.
"Pendidik memiliki peran krusial dalam membentuk mindset generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan. Melalui pembelajaran fisika, konsep-konsep seperti energi terbarukan, efek rumah kaca, dan konservasi energi dapat disampaikan dengan pendekatan sains yang mudah dipahami," papar Muhammad Andi.
Kuliah umum ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika semester 1 hingga 8, dosen, dan undangan terkait. Kegiatan berlangsung dengan antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi interaktif antara peserta dengan narasumber.
Para mahasiswa memberikan respons positif terhadap materi yang disampaikan. Mereka merasa mendapat wawasan baru tentang bagaimana mengintegrasikan isu-isu lingkungan dalam pembelajaran fisika dan peran mereka sebagai calon pendidik dalam menghadapi krisis iklim global.
Koordinator Prodi berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memperkaya wawasan mahasiswa tentang isu-isu kontemporer yang relevan dengan bidang pendidikan fisika. "Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam mempersiapkan calon guru fisika yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi," tutupnya.
Kuliah umum ini menjadi momentum penting bagi Program Studi Pendidikan Fisika dalam memperkuat komitmen terhadap pendidikan berkelanjutan dan pengembangan generasi yang peduli terhadap masa depan planet bumi.